Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah berharap melalui tanam pohon permasalan hutan dan lahan bisa tertangani termasuk menghadapi perubahan iklim.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung menggemakan gerakan tanam pohon kepada masyarakat demi mengendalikan degradasi hutan dan lahan.
Ada empat aspek, dijelaskan Asep, terus dikedepankan dalam mengelola hutan dan lahan yaitu sipil teknis, vegatasi, kemudian pembedayaan dan penegakkan hukum.
“Pendekatan teknis semata tidak mungkin bisa menyelesaikan persoalan keseluruhan sehingga dibutuhkan penguatan pada pendekatan rekayasa sosial,” tutur Asep.
BACA JUGA : Jika proyek lumbung pangan Indonesia gagal, siapa yang bertanggung jawab memulihkan hutan?
“Kami juga terus mendorong optimalisasi percepatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merespons kerusakan lingkungan di SubDAS Ciwidey,” ungkapnya.
SubDAS Ciwidey, lanjut Asep, merupakan subDAS besar di Kabupaten Bandung. Bahkan pada Juni 2022 lalu sempat ada 2 kali banjir bandang yang ditimbulkan.
“Dengan adanya pentahelix, intervensi SubDAS Ciwidey sungguh terasa. Kini ada upaya penananaman pohon mulai membaik. Selain itu komitmen bersama,” katanya.
sumber : isusumedang